Pria Berhati Surga

Sebuah Tulisan di Kategori Fun pada tanggal 1 November 2010

Sudah 2 bulan ini aku menyimpan gundah, bahkan gelisah, mungkin ini pula yang disebut rindu, aku juga tak tahu apakah ini namanya cinta???

Sebenarnya aku malu mempublikasikan note ini kepada teman-teman semua, tapi rasanya dengan cara inilah aku bisa menemukannya kembali, seorang pria dan juga malaikat penolong bahkan pangeran di istana hatiku(suit…suit…)

Pertama kali aku bertemu dengannya di Jakarta, ketika sama-sama mengurus Visa Schangen (sebuah tiket ajaib bagi para traveler atau backpacker karena bisa digunakan di 25 negara Eropa sekaligus). aku menyebutnya pria catro, karena sewaktu di kedutaan bibirnya komat-kamit mulu, entah bertasbih atau berdzikir, pakaianya pun ala kompeni tempo dulu, baju putih memakai pin garuda pancasila di saku kirinya, persis para pejuang 45, terus celana jeans biru ketat seperti busana di era tahun 70 an, entah apa namanya tapi yang jelas lucu. aku ketawa sendiri melihat pria ini, tren sekaligus kampungan. Iseng aku bertanya tujuan perjalanannya, jawab simple kala itu “senyumromeo@yahoo.com after tahjud” aku paham kalau itu ajakan chatting. Ya sudah aku akan menyapamu nanti malam pria kampung “jawabku dalam hati”

Tepat jam 2 dini hari aku menyapanya, pertanyaan pertama yang ku sodorkan kala itu adalah “kenapa begitu pede memakai id  senyum romeo?” jawabannya kala itu membuataku aku ketawa ketiwi “jika aku di bandingkan dengan Nabi Allah Yusuf tentu beliau lebih tampan, tapi jika aku duduk berdampingan dengan Leonardo di Caprio maka diriku lah yang paling tampan”. asalkan engkau melihatnya dari monas”. Sejak itulah kami mulai bersahabat, setiap hari selalu saja ada topik hangat yang di bahas, begitu juga sewaktu aku shift malam saat mengambil koass forensik, dia juga yang menemaniku dengan status online semalam suntuk, jadi tetap happy meskipun di bangsal yang lumayan angker.

Pertemuan kami selanjutnya ketika sama-sama menjadi backpacker ke Selandia Baru, di Negara inilah pertama kalinya aku mengemudikan mobil buatan Perancis, mobil dengan stir sebelah kiri. di Negara ini juga aku diajarinya menggunakan kamera, meskipun kala itu obyeknya domba semua, maklum Selandia Baru di kenal lebih banyak domba dari jumlah penduduknya, tapi uniknya Negara ini memiliki air yang warnanya tourquois, dan gunung yang warna-warni, ada hijau,putih bahkan coklat, pokoknya spektakuler…

Sewaktu musim dingin di Rusia, saat itu siang hanya 5 jam selebihnya malam, saat itulah diriku semakin kagum dengan pria ini, karena ia mengajakku dan kawan-kawan untuk shalat tahjud berjamaah, hebatnya lagi, dirakaat pertama setelah Al Fatihah ia melafalkan surah Ar Rahman dan dirakaat kedua ia membacakan surah Al Muzammil. Begitu juga ketika kami menyambangi Jerman ia mengubah itinerary, sehingga saat itu banyak teman-teman backpacker yang marah padanya, tapi ternyata itinerary yang dia rubah membuat kami semua bersujud di pekarangan rumah Allah yaitu Baitullah, saat itulah traveler kala itu kami beri nama Umrah Backpacker.

Dua hal yang tak pernah kulupa hingga detik ini, pria ini pernah di maki-maki oleh seorang petugas airport di Los Angeles, karena membelaku memakai kerudung, hal itu juga yang membuatku sadar ternyata kerudung bukan hanya simbol untuk perempuan muslim tapi juga lambang ukhuwah islamiyah. Kemudian sewaktu di Ottawa dia melarangku memakan es krim di Bank Street karena hal itu di sebut sebagai tindakan illegal, aku sempat bingung tapi begitulah kenyataan yang ada, dari pada berhubungan dengan polisi, mending menaati peraturan yang ada.

Mungkin Cuma tulisan inilah yang mewakili perasaanku saat ini, karena sejak chatting terakhir 2 bulan lalu, dia tak lagi online … Kado terakhir yang dia beri padaku adalah sebuah file Mp3 yang kini menjadi penawar atas kegundahan hati.

 

Note :
tulisan ini di buat bukan maksud untuk menyombongkan diri bahwa aku pernah menginjakkan kaki di berbagai Negara. Lewat tulisan ini aku berharap bisa menemukannya kembali, mungkin diantara teman-teman semua pernah chat atau terhubung dengan YM nya, tolong sampaikan salam hormat dan rinduku padanya, kabarkan juga padanya aku sudah mulai menghafal Qur’an serta membiasakan dhuha dan tahjud, karena itulah permintaan terakhirnya sewaktu chat.

di tulis oleh Meisya

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *